Berita

Pelayanan Ambulance Hebat Masih Kekurangan Dokter

04 November 2022
SEMARANG, suaramerdeka.com - Program layanan kesehatan Ambulance Hebat Sicepat (Reaksi Cepat) diakui Pemerintah Kota Semarang masih belum sempurna. Salah satunya seperti masih kekurangan tenaga dokter dari yang dibutuhkan 25 orang baru ada 5 dokter. tes

“Masih kekurangan dokter, dari 25 yang dibutuhkan baru ada 5. Dan sekarang juga baru akan menerima lagi 8 dokter saja. Jadi bagi dokter yang berminat silakan mendaftar,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Widoyono, Selasa (31/1).

Selain itu, diakui di internal sendiri yaitu petugas Puskesmas masih ada yang belum mengerti bagaimana untuk bisa mendapat layanan ambulance ini. Ada Puskesmas yang justru mengandalkan Ambulance Hebat Sicepat untuk melayani pasien, meskipun di Puskesmas itu juga sudah ada mobil ambulance. “Itu masalah kelemahan kami di jajaran Puskesmas. Puskesmas sudah punya ambulance, harusnya mereka yang ngantar, jangan mengandalkan Ambulance Hebat Sicepat. Tapi tidak apa-apa dengan segala kelemahan ini, kita sempurnakan sambil jalan,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, masing-masing Puskemas juga punya ambulance. Sehingga jika mereka menelpon ke layanan Ambulance Hebat Sicepat harus dipastikan posisi paisennya gawatdarurat, kritis dan tidak bisa ditangani di Puskemas. Serta mobil ambulance di Puskesmas sedang digunakan keluar. Batu itu bisa dilayani.

“Tapi karena sifatnya masih penyempurnaan, kita masih menemukan ada petugas dari Puskesmas menelpon, karena poisisi ambulancenya sedang keluar, tetapi pasiennya tidak dalam kondisi gawatdarurat. Misalnya melahirkan normal, kecelakaan hanya lecet-lecet, tapi puskemas minta dijemput Ambulance Hebat Sicepat, tentu ini tidak bisa,” katanya.

Tapi termasuk untuk meningkatkan layanan Ambulance Hebat Sicepat, kata Hendi, pemerintah kota menargetkan setiap kecamatan akan ada 2 mobil Ambulance Hebat Sicepat. Karena saat ini baru ada 5 unit mobil. Sehingga nantinya akan ada 32 mobil. “Tahun 2018 akan di tambah 10, maka diakhir periode kepemimpinan kami bisa genap 32 unit. Sedangkan jangkauan pelayanannya karena dari APBD Kota Semarang maka tentunya sewilayah Semarang dan warga Semarang,” pungkasnya. (Yulianto/CN38/SM Network)