Tutorial

BREATH-HOLDING SPELL, GANGGUAN RINGAN YANG BELUM DIKETAHUI SEBABNYA

18 November 2022
Breath-holding spell adalah keadaan menahan napas dan tidak bersuara dalam hitungan 5-10 detik, kemudian menangis keras lagi. Saat menahan napas dan henti napas tersebut seringkali disertai biru pada kulit terutama bibir bayi. Meskipun bukan yang normal keadaan seperti ini seringkali tidak berbahaya dan tidak perlu dikawatairkan.Sampai sekatang belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan ini. Biasanya gangguan ini dipicu saat menagis keras.

Tanda-tanda breath-holding spell:
Breath-holding spell tidak berbahaya dan bukan merupakan penyakit epilepsi. Serangan ini biasanya terjadi pada anak berusia 6 bulan hingga 2 tahun dan menyerang ketika anak baru terbangun dari tidur. Umumnya dalam sehari bisa terjadi 1-2 kali, namun setelah si kecil berusia 4 tahun akan hilang dengan sendirinya. Breath-holding spell, ditandai dengan gejala sebagai berikut :
  1. Si kecil menangis keras dan menahan napasnya.
  2. Di sekitar mulutnya akan terlihat warna biru lalu tidak sadarkan diri.
  3. Tubuhnya menjadi kaku dan beberapa kali terlihat bergerak seperti kejang.
  4. Keadaan si kecil akan kembali normal dalam waktu kurang dari 1 menit
Penanganan
  1. Selama serangan. Anda tidak perlu panik karena serangan ini tidak berbahaya dan akan berhenti dengan sendirinya. Baringkan si kecil di atas tempat tidur. Dalam posisi terlentang rata, aliran darah ke otak akan membaik dan mungkin dapat mencegah timbulnya kejang. Letakkan kompres dingin di dahinya hingga ia sadar kembali. Catat lamanya serangan dan jangan memasukan sesuatu ke dalam mulutnya. 
  2. Setelah serangan. Tenangkan dirinya sambil Anda memeluknya. Jangan memperlihatkan wajah panik dan ketakutan Anda pada si kecil.
  3. Pencegahan trauma. Kondisi yang paling berbahaya adalah trauma pada bagian kepala. Bila saat serangan terjadi si kecil sedang berada di dekat benda-benda keras, segera baringkan dia jauh dari benda tersebut.
Pencegahan
Karena sampai saat ini belum diketahui sebabnya serangan ini tdak dapat dicegah bila disebabkan si kecil terjatuh atau dalam kondisi marah dan ketakutan. Namun Anda bisa menghindari si kecil agar tidak menjadi biru dengan mengalihkan perhatiannya. Peluklah si kecil dan perlihatkan sesuatu yang menarik padanya. Anak yang mengalami anemia lebih sering mengalami serangan ini. |  
Meskipun tidak berbahaya, namun sebaiknya keadaan ini harus diberiyahukan kepada dokter. Segera periksakan kondisi si kecil ke dokter bila serangan terjadi lebih dari satu kali dalam seminggu dan berlangsung lebih dari satu menit. Pola serangan yang berubah juga perlu Anda perhatikan.